Cirebon merupakan daerah yang terletak di bagian ujung timur dari provinsi Jawa Barat yang mempunyai banyak keunikan adat, seni dan budaya. Salah satu adat yang menarik adalah budaya mengadakan hidangan buah pisang pada setiap diadakannya suatu acara. Baik acara kecil seperti syukuran yang hanya dihadiri keluarga dan tetangga terdekat, maupun acara besar seperti hajatan pernikahan yang mengundang ratusan hingga ribuan tamu undangan dan sebagainya.
Dan demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal di kota Cirebon dan sekitarnya, puluhan pedagang pisang berjualan di pasar-pasar tradisional yang hampir ada di setiap pasar di wilayah Cirebon. Dan hingga saat ini Pasar Pisang Kali Tanjung merupakan pasar pisang yang terbesar di Cirebon.
Adapun seberapa banyak jumlah pasokan pisang sangat tergantung pada musim-musim tertentu atau bulan-bulan tertentu dimana biasa kebanyakan orang menyelenggarakan acara-acara besar seperti pada bulan Rabiul Awal atau bulan Mulud yang biasa disebut oleh orang Cirebon.
Yang menarik adalah, pada satu acara hajatan saja terkadang yang mempunyai hajat berbelanja pisang muli (pisang yang berukuran kecil-kecil hingga 10 tandan. Selain itu ratusan biji juga pisang ambon, yang biasanya dari jenis pisang ambon lumut, meskipun terkadang ada juga yang lebih memilih ambon kuning.
Untuk pasokan pisangnya sendiri, biasanya yang paling banyak dipasok dari daerah kabupaten Kuningan, Majalengka, dan juga Lampung. Khusus untuk pasokan dari Lampung biasanya di dominasi jenis pisang muli dan jenis pisang yang biasanya untuk digoreng seperti pisang nangka, pisang kepok (saba), dll.
Mengingat bahwa pasar pisang terbesar di kota Cirebon adalah yang terletak di jalan Kali Tanjung, maka hanya ditempat itulah berbagai jenis pisang yang disediakan oleh belasan kios-kios pisang yang didapatkan dari berbagai daerah yang juga tersedia dalam jumlah yang banyak.
Dan bahkan, pasar Kali Tanjung juga dijadikan sebagai tempat belanja pisang secara grosir oleh pedagang-pedagang kecil untuk kemudian mereka jual kembali ke tempat-tempat lain.
Selain itu, hanya di pasar Kali Tanjung yang buka hingga malam hari dan bahkan ada yang 24 jam. Karena memang lokasinya yang sangat mudah diakses karena tepat dipinggir jalan.
Jadi bagi pembeli yang membawa mobil, mereka bisa dengan mudah langsung berbelanja dengan hanya membuka kaca mobil tanpa harus turun dan keluar dari mobilnya.
Dan demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal di kota Cirebon dan sekitarnya, puluhan pedagang pisang berjualan di pasar-pasar tradisional yang hampir ada di setiap pasar di wilayah Cirebon. Dan hingga saat ini Pasar Pisang Kali Tanjung merupakan pasar pisang yang terbesar di Cirebon.
Adapun seberapa banyak jumlah pasokan pisang sangat tergantung pada musim-musim tertentu atau bulan-bulan tertentu dimana biasa kebanyakan orang menyelenggarakan acara-acara besar seperti pada bulan Rabiul Awal atau bulan Mulud yang biasa disebut oleh orang Cirebon.
Yang menarik adalah, pada satu acara hajatan saja terkadang yang mempunyai hajat berbelanja pisang muli (pisang yang berukuran kecil-kecil hingga 10 tandan. Selain itu ratusan biji juga pisang ambon, yang biasanya dari jenis pisang ambon lumut, meskipun terkadang ada juga yang lebih memilih ambon kuning.
Untuk pasokan pisangnya sendiri, biasanya yang paling banyak dipasok dari daerah kabupaten Kuningan, Majalengka, dan juga Lampung. Khusus untuk pasokan dari Lampung biasanya di dominasi jenis pisang muli dan jenis pisang yang biasanya untuk digoreng seperti pisang nangka, pisang kepok (saba), dll.
Mengingat bahwa pasar pisang terbesar di kota Cirebon adalah yang terletak di jalan Kali Tanjung, maka hanya ditempat itulah berbagai jenis pisang yang disediakan oleh belasan kios-kios pisang yang didapatkan dari berbagai daerah yang juga tersedia dalam jumlah yang banyak.
Dan bahkan, pasar Kali Tanjung juga dijadikan sebagai tempat belanja pisang secara grosir oleh pedagang-pedagang kecil untuk kemudian mereka jual kembali ke tempat-tempat lain.
Selain itu, hanya di pasar Kali Tanjung yang buka hingga malam hari dan bahkan ada yang 24 jam. Karena memang lokasinya yang sangat mudah diakses karena tepat dipinggir jalan.
Jadi bagi pembeli yang membawa mobil, mereka bisa dengan mudah langsung berbelanja dengan hanya membuka kaca mobil tanpa harus turun dan keluar dari mobilnya.
Komentar
Posting Komentar